Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai
Sedikitnya terdapat 6 peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang dapat menjadi bukti keberadaan kerajaan ini dimasa silam. keenam peninggalan tersebut antara lain lonceng Cakra Donya, hikayat raja raja Pasai, Dirham Pasai, stempel kerajaan, surat yang dikirim Sultan Zainal Abidin serta makam-makam kuno dari raja dan pembesar kerajaan.
1. Cakra Donya
Cakra Donya adalah sebuah lonceng unik peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang diberikan oleh Kaisar China di pertengahan abad ke 15 Masehi. Lonceng yang dibuat pada tahun 1409 Masehi ini dibawa oleh Laksamana Cheng Ho dalam pelayarannya ke Nusantara dan diberikan kepada Raja Pasai saat itu sebagai lambang persahabatan Kerajaan China.
Cakra Donya dahulunya diletakan di kompleks istana Sultan Aceh, tepatnya di dekat Masjid Raya Baiturrahman. Namun, untuk menjaga kelestariannya, ia kemudian dipindahkan ke halaman Museum Aceh pada tahun 1915 Masehi.
2. Peninggalan berupa makam
Peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang berupa makam adalah peninggalan tertua yang menjadi bukti awal perkiraan masuknya Islam ke Indonesia. Ada banyak peninggalan makam yang dapat kita temukan sebagai bukti eksistensi kerajaan Islam pertama ini di masa silam, di antaranya makam sultan Muhammad Malik Al Zhir, Makam Tengku Sidi Abdullah Tajul Nillah, Makam Teuingku Peuet Ploh Peuet, Makam Ratu AL Aqla, dan banyak makam khas Islam lainnya.
3. Hikayat raja-raja Pasai
Hikayat raja raja Pasai adalah sebuah karya sastra dalam bahasa Melayu yang mengisahkan bagaimana kondisi keadaan kerajaan Islam Pertama di Indonesia ini. menurut sejarahwan Belanda, Dr Russel Jones, hikayat yang ditemukan saat diperkirakan berasal dari abad 14 Masehi.
4. Dirham Pasai
Dalam urusan ekonomi, kerajaan Samudera Pasai yang menjadi pusat perdagangan di masa silam juga mengeluarkan mata uangnya sendiri. Mata uang dirham digunakan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al Zahir sebagai alat pembayaran yang syah pada masa itu. Mata uang yang terbuat dari 70% emas murni 18 karat dengan diameter 10 mm dan berat 0,6 gram ini diperkirakan sebagai salah satu mata uang tertua yang digunakan di Asia Tenggara.
5. Stempel kerajaan Samudra Pasai
Pada beberapa tahun silam, ditemukan pula sebuah benda yang diperkirakan merupakan stempel peninggalan Kerajaan Samudera Pasai. Benda berbentuk seperti stampel ini ditemukan di desa Kuta Krueng, Kec. Samudera, Kab Aceh Utara. Setelah di teliti, benda tersebut memang asli dan diyakini merupakan stempel milik Sultan Muhammad Malikul Zahir yang digunakan kesultanan dalam hal surat menyurat.
6. Surat Sultan Zainal Abidin
Peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang terakhir adalah surat kuno yang dikirimkan Sultan Zainal Abidin pada tahun 923 H kepada Kapitan Moran. Surat kuno yang berisi tulisan tangan Sang Sultan ini sekarang dapat ditemukan di Museum Aceh dengan kondisi yang cukup baik.
Terima Kasih Telah Membaca Postingan Ini, semoga bermanfaat! BACA JUGA :
Sedikitnya terdapat 6 peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang dapat menjadi bukti keberadaan kerajaan ini dimasa silam. keenam peninggalan tersebut antara lain lonceng Cakra Donya, hikayat raja raja Pasai, Dirham Pasai, stempel kerajaan, surat yang dikirim Sultan Zainal Abidin serta makam-makam kuno dari raja dan pembesar kerajaan.
1. Cakra Donya
Cakra Donya adalah sebuah lonceng unik peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang diberikan oleh Kaisar China di pertengahan abad ke 15 Masehi. Lonceng yang dibuat pada tahun 1409 Masehi ini dibawa oleh Laksamana Cheng Ho dalam pelayarannya ke Nusantara dan diberikan kepada Raja Pasai saat itu sebagai lambang persahabatan Kerajaan China.
Cakra Donya dahulunya diletakan di kompleks istana Sultan Aceh, tepatnya di dekat Masjid Raya Baiturrahman. Namun, untuk menjaga kelestariannya, ia kemudian dipindahkan ke halaman Museum Aceh pada tahun 1915 Masehi.
2. Peninggalan berupa makam
Peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang berupa makam adalah peninggalan tertua yang menjadi bukti awal perkiraan masuknya Islam ke Indonesia. Ada banyak peninggalan makam yang dapat kita temukan sebagai bukti eksistensi kerajaan Islam pertama ini di masa silam, di antaranya makam sultan Muhammad Malik Al Zhir, Makam Tengku Sidi Abdullah Tajul Nillah, Makam Teuingku Peuet Ploh Peuet, Makam Ratu AL Aqla, dan banyak makam khas Islam lainnya.
3. Hikayat raja-raja Pasai
Hikayat raja raja Pasai adalah sebuah karya sastra dalam bahasa Melayu yang mengisahkan bagaimana kondisi keadaan kerajaan Islam Pertama di Indonesia ini. menurut sejarahwan Belanda, Dr Russel Jones, hikayat yang ditemukan saat diperkirakan berasal dari abad 14 Masehi.
4. Dirham Pasai
Dalam urusan ekonomi, kerajaan Samudera Pasai yang menjadi pusat perdagangan di masa silam juga mengeluarkan mata uangnya sendiri. Mata uang dirham digunakan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al Zahir sebagai alat pembayaran yang syah pada masa itu. Mata uang yang terbuat dari 70% emas murni 18 karat dengan diameter 10 mm dan berat 0,6 gram ini diperkirakan sebagai salah satu mata uang tertua yang digunakan di Asia Tenggara.
5. Stempel kerajaan Samudra Pasai
Pada beberapa tahun silam, ditemukan pula sebuah benda yang diperkirakan merupakan stempel peninggalan Kerajaan Samudera Pasai. Benda berbentuk seperti stampel ini ditemukan di desa Kuta Krueng, Kec. Samudera, Kab Aceh Utara. Setelah di teliti, benda tersebut memang asli dan diyakini merupakan stempel milik Sultan Muhammad Malikul Zahir yang digunakan kesultanan dalam hal surat menyurat.
6. Surat Sultan Zainal Abidin
Peninggalan kerajaan Samudra Pasai yang terakhir adalah surat kuno yang dikirimkan Sultan Zainal Abidin pada tahun 923 H kepada Kapitan Moran. Surat kuno yang berisi tulisan tangan Sang Sultan ini sekarang dapat ditemukan di Museum Aceh dengan kondisi yang cukup baik.
Terima Kasih Telah Membaca Postingan Ini, semoga bermanfaat! BACA JUGA :
EmoticonEmoticon