Peninggalan Kerajaan Demak
Bukti keberadaan Kerajaan Demak dimasa silam sudah cukup banyak ditemukan. Sebagian di antaranya ada yang berupa bangunan dan sebagian lainnya berupa properti unik yang bernuansa Islam nusantara. Peninggalan Kerajaan Demak tersebut di antaranya Masjid Agung Demak, Pintu Bledeg, Soko Guru, Bedug dan kentongan, situs kolam Wudhu, almaksurah, dan makam dari Sunan Kalijogo.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah sebuah masjid peninggalan kerajaan Demak yang dibangun pada tahun 1479 Masehi. Meski berumur hampir 6 abad lamanya, hingga kini masjid ini tetap berdiri kokoh dengan adanya renovasi yang dilakukan beberapa kali. Lebih dari sekedar peninggalan sejarah, Masjid Agung Demak juga telah menjadi bukti nyata bahwa Demak memang pernah menjadi pusat pengajaran dan syiar Islam di masa silam.
2. Pintu Bledek
Pintu petir adalah sebuah pintu berpahat yang dibuat pada tahun 1466 oleh Ki Ageng Selo. Sesuai namanya, yang berarti Pintu Petir, menurut beberapa cerita disebutkan bahwa pintu bledek dibuat Ki Ageng Selo dari petir yang menyambarnya menggunakan kekuatan supranatural. Dahulunya, pintu peninggalan kerajaan Demak ini digunakan sebagai pintu masuk utama ke dalam Masjid Agung Demak. Hanya saja kondisinya yang sudah mulai rusak, pintu ini kemudian dimusiumkan dan disimpan di dalam Masjid Agung Demak.
3. Soko Tatal dan Soko Guru
Soko Guru adalah tiang penyangga Masjid Agung Demak yang terbuat dari kayu berdiameter 1 meter. Jumlah soko guru masjid Agung Demak ada 4 dan semuanya dibuat oleh Sunan Kalijogo. Menurut cerita, ketika sunan baru selesai membuat 3 soko guru, Masjid Agung Demak sudah berdiri dan telah masuk dalam tahap pemasangan atap. Oleh karena itu, karena terburu-buru, Sunan Kalijogo kemudian mengumpulkan tatal (kulit kayu dan sisa pahatan) dari 3 soko guru lainnya untuk dijadikan satu soko baru menggunakan kekuatan spiritual yang dimilikinya. Oleh karena itu, soko guru tersebut dinamai dengan istilah soko Tatal.
4. Bedug dan Kentongan
Bedug dan kentongan dahulunya adalah alat yang digunakan untuk memanggil masyarakat sekitar masjid ketika masuk waktu sholat. Di Masjid Agung Demak, kedua alat ini juga ditemukan. Uniknya, kentongan peninggalan kerajaan Demak yang ditemukan dalam masjid agung Demak memiliki bentuk seperti tapal kuda. Bentuk seperti ini memiliki filosofi yaitu bila kentongan dipukul maka masyarakat sekitar masjid sebisa mungkin harus segera datang untuk melaksanakan sholat.
5. Situs Kolam Wudlu
Situs kolam wudhu juga berada di sekitar halaman masjid Agung Demak. Situs ini dahulunya digunakan sebagai tempat wudhu bagi para musyafir dan santri yang hendak menunaikan sholat. Kendati begitu, saat ini situs peninggalan Kerajaan Demak ini sudah tidak digunakan lagi.
6. Makam Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari 9 sunan wali songo yang melakukan dakwah di sekitar Jawa di masa silam. Sunan ini meninggal pada tahun 1520 dan dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat Kota Demak. Makam sang sunan kini juga menjadi situs yang kerap dikunjungi peziarah dan wisatawan sebagai salah satu bukti peninggalan kerajaan Demak.
7. Maksurah
Maksurah adalah ukiran kaligrafi ayat Al Qur an yang menjadi interior dinding masjid Agung Demak. Maksurah ini dibuat pada masa kekuasaan Aryo Purbaningrat sebagai adipati demak pada tahun 1866. Secara umum, kaligrafi ini berisi tentang keesaan Alloh.
8. Dampar Kencana
Dampar kencana adalah singgasana para Sultan Demak pada masa silam yang kemudian dialihfungsikan menjadi mimbar khutbah di Masjid Agung Demak. Mimbar ini sekarang sudah tidak digunakan lagi dan disimpan di dalam museum masjid untuk menjaganya dari kerusakan.
9. Piring Campa
Piring Campa adalah piring porselen berjumlah 65 buah yang kini terpasang di dinding masjid agung Demak. Sesuai namanya, piring ini adalah pemberian dari putri dari Campa yang tidak lain adalah ibu dari Raden Patah, pendiri kerajaan Demak.
Terima Kasih Telah Membaca Postingan Ini, semoga bermanfaat! BACA JUGA :
Bukti keberadaan Kerajaan Demak dimasa silam sudah cukup banyak ditemukan. Sebagian di antaranya ada yang berupa bangunan dan sebagian lainnya berupa properti unik yang bernuansa Islam nusantara. Peninggalan Kerajaan Demak tersebut di antaranya Masjid Agung Demak, Pintu Bledeg, Soko Guru, Bedug dan kentongan, situs kolam Wudhu, almaksurah, dan makam dari Sunan Kalijogo.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah sebuah masjid peninggalan kerajaan Demak yang dibangun pada tahun 1479 Masehi. Meski berumur hampir 6 abad lamanya, hingga kini masjid ini tetap berdiri kokoh dengan adanya renovasi yang dilakukan beberapa kali. Lebih dari sekedar peninggalan sejarah, Masjid Agung Demak juga telah menjadi bukti nyata bahwa Demak memang pernah menjadi pusat pengajaran dan syiar Islam di masa silam.
2. Pintu Bledek
Pintu petir adalah sebuah pintu berpahat yang dibuat pada tahun 1466 oleh Ki Ageng Selo. Sesuai namanya, yang berarti Pintu Petir, menurut beberapa cerita disebutkan bahwa pintu bledek dibuat Ki Ageng Selo dari petir yang menyambarnya menggunakan kekuatan supranatural. Dahulunya, pintu peninggalan kerajaan Demak ini digunakan sebagai pintu masuk utama ke dalam Masjid Agung Demak. Hanya saja kondisinya yang sudah mulai rusak, pintu ini kemudian dimusiumkan dan disimpan di dalam Masjid Agung Demak.
3. Soko Tatal dan Soko Guru
Soko Guru adalah tiang penyangga Masjid Agung Demak yang terbuat dari kayu berdiameter 1 meter. Jumlah soko guru masjid Agung Demak ada 4 dan semuanya dibuat oleh Sunan Kalijogo. Menurut cerita, ketika sunan baru selesai membuat 3 soko guru, Masjid Agung Demak sudah berdiri dan telah masuk dalam tahap pemasangan atap. Oleh karena itu, karena terburu-buru, Sunan Kalijogo kemudian mengumpulkan tatal (kulit kayu dan sisa pahatan) dari 3 soko guru lainnya untuk dijadikan satu soko baru menggunakan kekuatan spiritual yang dimilikinya. Oleh karena itu, soko guru tersebut dinamai dengan istilah soko Tatal.
4. Bedug dan Kentongan
Bedug dan kentongan dahulunya adalah alat yang digunakan untuk memanggil masyarakat sekitar masjid ketika masuk waktu sholat. Di Masjid Agung Demak, kedua alat ini juga ditemukan. Uniknya, kentongan peninggalan kerajaan Demak yang ditemukan dalam masjid agung Demak memiliki bentuk seperti tapal kuda. Bentuk seperti ini memiliki filosofi yaitu bila kentongan dipukul maka masyarakat sekitar masjid sebisa mungkin harus segera datang untuk melaksanakan sholat.
5. Situs Kolam Wudlu
Situs kolam wudhu juga berada di sekitar halaman masjid Agung Demak. Situs ini dahulunya digunakan sebagai tempat wudhu bagi para musyafir dan santri yang hendak menunaikan sholat. Kendati begitu, saat ini situs peninggalan Kerajaan Demak ini sudah tidak digunakan lagi.
6. Makam Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari 9 sunan wali songo yang melakukan dakwah di sekitar Jawa di masa silam. Sunan ini meninggal pada tahun 1520 dan dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat Kota Demak. Makam sang sunan kini juga menjadi situs yang kerap dikunjungi peziarah dan wisatawan sebagai salah satu bukti peninggalan kerajaan Demak.
7. Maksurah
Maksurah adalah ukiran kaligrafi ayat Al Qur an yang menjadi interior dinding masjid Agung Demak. Maksurah ini dibuat pada masa kekuasaan Aryo Purbaningrat sebagai adipati demak pada tahun 1866. Secara umum, kaligrafi ini berisi tentang keesaan Alloh.
Dampar kencana adalah singgasana para Sultan Demak pada masa silam yang kemudian dialihfungsikan menjadi mimbar khutbah di Masjid Agung Demak. Mimbar ini sekarang sudah tidak digunakan lagi dan disimpan di dalam museum masjid untuk menjaganya dari kerusakan.
9. Piring Campa
Piring Campa adalah piring porselen berjumlah 65 buah yang kini terpasang di dinding masjid agung Demak. Sesuai namanya, piring ini adalah pemberian dari putri dari Campa yang tidak lain adalah ibu dari Raden Patah, pendiri kerajaan Demak.
Terima Kasih Telah Membaca Postingan Ini, semoga bermanfaat! BACA JUGA :